Gerakan Anak Hebat, Disdik Sinjai Pimpin Langkah Besar Pendidikan Usia Dini

Gerakan Anak Hebat, Disdik Sinjai Pimpin Langkah Besar Pendidikan Usia Dini

Bupati Sinjai Hj. Andi Ratnawati Arif, yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD Kabupaten.

WARNAWARTA.COM, SINJAI SULSEL —Pemerintah Kabupaten Sinjai terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pendidikan anak usia dini. Melalui Dinas Pendidikan, kegiatan sosialisasi bertajuk Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat digelar di Auditorium A. Azikin, Kamis (24/7/2025).

Acara ini diikuti oleh 338 peserta dari seluruh penjuru Sinjai, yang terdiri dari kepala satuan pendidikan PAUD dan pendamping dari sembilan kecamatan. Kehadiran mereka menjadi bagian penting dalam upaya memperluas implementasi program nasional Wajib Belajar 13 Tahun dan penguatan karakter anak sejak usia dini.

Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib, dalam laporannya menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman para pendamping dan pimpinan PAUD dalam melaksanakan kebijakan prasekolah serta menanamkan 7 kebiasaan positif bagi anak.

Peserta juga mendapatkan materi strategis dari para narasumber, termasuk Bupati Sinjai Hj. Andi Ratnawati Arif, yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD Kabupaten, serta dari perwakilan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan. Pembahasan mencakup arah kebijakan pemerintah, strategi pelaksanaan di lapangan, serta evaluasi terhadap efektivitas program.

Dalam sambutannya, Bupati Ratnawati menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan atas upaya berkelanjutan dalam menyukseskan program prioritas nasional, khususnya di bidang PAUD.

“Wajib belajar prasekolah ini merupakan pintu awal bagi tumbuh kembang generasi penerus. Usia 5 hingga 6 tahun adalah masa emas yang harus diisi dengan pendidikan bermutu,” tegas Bupati.

Tak hanya soal akses pendidikan, Bupati juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter anak melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang mencakup kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, rajin belajar, berinteraksi sosial, serta tidur tepat waktu. Menurutnya, gerakan ini sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan itu pula, Bupati turut memberikan penghargaan kepada Desa Saotengah, Kecamatan Sinjai Tengah, yang berhasil menjadi Desa Tuntas Anak Tidak Sekolah (ATS). Pemberian penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dalam mengembalikan anak-anak putus sekolah ke jalur pendidikan.

“Pemerintah Kabupaten Sinjai juga tengah menyusun Peraturan Bupati sebagai payung hukum wajib belajar prasekolah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi kami dalam meningkatkan mutu layanan, memperluas akses, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan sejak dini,” ungkapnya.

Sosialisasi ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ketua HIMPAUDI dan IGTKI Sinjai, para penilik PAUD dan PNF, serta pejabat struktural lingkup Dinas Pendidikan.

Di akhir acara, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk saling bersinergi dan bergotong royong mewujudkan generasi Sinjai yang cerdas, sehat, dan berkarakter kuat. (Ac)