Konvergensi Terpadu, Sinergi Tanpa Batas Lawan Stunting di Sinjai
WARNAWARTA.COM, SINJAI SULSEL — Pemerintah Kabupaten Sinjai, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), melaksanakan kegiatan bertajuk Penguatan Perencanaan Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten Sinjai Tahun 2025, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Kegiatan ini digelar di Aula Hotel Grand Rofina dan secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda, mewakili Bupati Sinjai.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sinjai, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Ia berharap seluruh elemen yang hadir dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menangani isu stunting melalui pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada narasumber dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah berpartisipasi secara daring.
Andi Mahyanto Mazda menekankan bahwa stunting masih menjadi tantangan besar secara nasional dan merupakan prioritas utama pembangunan. Ia mengutip Asta Cita ke-4 yang menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia di berbagai sektor, termasuk kesehatan dan kesetaraan gender, sebagai fondasi penanggulangan stunting.
Ia menjelaskan, dampak stunting bukan hanya terlihat pada pertumbuhan fisik anak akibat kekurangan gizi kronis, namun juga sangat berkaitan dengan hambatan dalam perkembangan otak, yang berakibat jangka panjang bagi kualitas SDM.
Meski angka stunting nasional menunjukkan tren penurunan menjadi 17,80% pada 2023 dari 21,6% pada 2022, Kabupaten Sinjai justru mengalami lonjakan prevalensi dari 29,4% di tahun 2022 menjadi 33,5% di tahun 2023, meningkat sebesar 4,1%.
“Kita menanti hasil final dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) untuk mengetahui gambaran yang lebih akurat,” ujarnya.
Ia menambahkan, diperlukan strategi yang efisien dan tepat sasaran untuk mencegah kemunculan kasus baru. Hal ini melibatkan sinergi yang mencakup kerja keras, cerdas, dan kolektif dari seluruh pemangku kepentingan.
Wabup menyoroti pentingnya pendekatan konvergensi yang terstruktur dan terintegrasi, terutama bagi kelompok sasaran utama seperti ibu hamil, calon pengantin, serta balita dan bayi yang tergolong rentan mengalami stunting.
Ia berharap keterlibatan lintas sektor, baik dari sektor kesehatan maupun non-kesehatan, semakin diperkuat. Kolaborasi tersebut dapat diwujudkan melalui program seperti pembangunan akses sanitasi, penyediaan air bersih, pendampingan keluarga, layanan gizi terpadu, PAUD, serta edukasi gizi dan kesehatan di tingkat komunitas.
Selain itu, kualitas dan keakuratan data juga menjadi faktor krusial untuk memastikan intervensi yang dilakukan benar-benar menyasar kelompok yang tepat. Validitas data akan menjadi pijakan dalam proses perencanaan, pemantauan, hingga evaluasi pelaksanaan program.
“Upaya percepatan penurunan angka stunting harus dilaksanakan secara terpadu, dengan koordinasi yang kuat dan menyasar kelompok prioritas,” tegasnya.
Kepada para camat, Wabup menginstruksikan agar memastikan program dan kegiatan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan masuk dalam rencana penggunaan Dana Desa maupun alokasi dari dana kelurahan. Lima layanan dasar yang harus terpenuhi meliputi: pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), konseling gizi, perlindungan sosial, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta layanan PAUD.
Sementara kepada perangkat daerah, diimbau untuk lebih fokus memberikan intervensi pada wilayah lokus stunting, sesuai dengan kewenangan dan kapasitas yang dimiliki masing-masing OPD.
“Kesuksesan penurunan angka stunting tidak bisa dicapai tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh pihak. Kegiatan hari ini menjadi momentum untuk menyatukan persepsi dan membangun kesepakatan bersama antar-stakeholder,” ujarnya menutup sambutan.
Ia mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mengambil peran aktif dalam upaya kolektif ini, guna mempercepat langkah menuju Sinjai Bebas Stunting.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua TP PKK Kabupaten Sinjai, Ketua DPRD Sinjai, unsur Forkopimda, para Asisten Setdakab, Staf Ahli, Kepala dan perwakilan OPD terkait, para camat se-Kabupaten Sinjai, Pimpinan Baznas Kabupaten Sinjai, serta sejumlah undangan lainnya. (Adv)