Kusta Masih Jadi Ancaman, Dinkes Sinjai Bahas Strategi Penanggulangan Jangka Panjang

Kusta Masih Jadi Ancaman, Dinkes Sinjai Bahas Strategi Penanggulangan Jangka Panjang

Foto/Dok: Ag

WARNAWARTA.COM, SINJAI SULSEL — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai gelar kegiatan Meeting Review Program kusta tingkat kabupaten Sinjai, bertempat di Aula Wisma Sandika, Jl. K.H. Agussalim, kel. Balangnipa, Kec. Sinjai Utara, Kamis (7/8/2025) pagi.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai dini hari tanggal 7-8 Agustus 2025. Dalam rangka peningkatan kualitas program penanggulangan penyakit kusta, dibutuhkan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan pengelola program kusta di puskesmas dalam tatalaksana program sesuai Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta.

Mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang P2P Akhirani, dalam sambutannya menyampaikan mengucapkan terima kasih kepada yayasan NLR Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan ini dan ini menjadi berkah bagi kita semua dalam upaya penanggulangan kusta di kabupaten Sinjai.

Ia juga menyampaikan data terkini terkait situasi kusta baik secara nasional maupun lokal.

“Secara nasional, pada 2023 tercatat 14.376 kasus baru kusta, dan 8,2 persen di antaranya adalah anak-anak. Di Sulawesi Selatan sendiri, ada 817 kasus baru, sedangkan di Sinjai pada 2024 tercatat 50 orang,” ungkap Akhirani.

Menurutnya, kusta masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan kesehatan. Tak hanya berdampak pada aspek medis, penyakit ini juga menimbulkan dampak sosial, ekonomi, hingga pada stabilitas masyarakat.

“Kusta adalah penyakit menular yang kompleks. Oleh karena itu, butuh pendekatan lintas sektor dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen, Dinas Kesehatan Sinjai telah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Kusta Tahun 2025–2030. Dokumen tersebut menjadi landasan resmi melalui Peraturan Bupati yang menargetkan eliminasi kusta di Sinjai pada 2030 dan zero leprosy pada 2033.

Akhirani juga memberikan apresiasi kepada seluruh pengelola program kusta di Puskesmas yang telah aktif menjalankan Active Case Finding serta pemberian kemoprofilaksis (obat pencegahan) bagi masyarakat.

“Saya mengajak semua pihak menjadikan forum ini sebagai ruang evaluasi, berbagi pengalaman, dan memperkuat sinergi. Tujuan kita satu: mewujudkan Sinjai yang sehat dan bebas dari stigma penyakit kusta,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, serta Konsultan Yayasan NLR Indonesia. (Adv)